Rabu, 27 Oktober 2010

Jenis-Jenis Format File Audio

Secara umum, ada 3 kelompok utama format file audio :

1.Format file audio tanpa kompresi,seperti file WAV, AIFF, AU dan raw header-less PCM.

2.Format file audio dengan kompresi lossy, seperti MP3, Vorbis, Mousepack, AAC, ATRAC, dan lossy Windows Media Audio (WMA).

3.Format file audio dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Monkey’s Audio (filename extension APE), WavPack(filename extension WV), Shorten, Tom’s lossless Audio Kompressor(TAK), TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS, MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless(WMA Lossless).

Dari format-format tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu free dan open, free, dan proprietary.

Free dan open : wav, ogg, mpc, flac, aiff, raw, au, dan midi

Free : gsm, dct, vox, aac, mp4, dan mmf

Proprietary : mp3, wma, atrac, ra, ram, dss, msv, dvf, m4p, 3gp, amr, dan awb

A. Format CD

Ekstensi : .cda

File dengan ekstensi .cda merupakan representasi dari track CD-audio. File dengan format .cda dapat langsung dijalankan melalui CD-ROM, sementara filenya sendiri tidak mempunyai informasi kode modulasi apapun sehingga jika dikopi ke dalam harddisk, file tersebut menjadi tidak dapat di-play. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara missal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Agar dapat mengambil/mengkopi file audio dari CD-Audio, dibutuhkan software khusus atau ripping untuk mengubah dari format .cda menjadi format lain yang dapat disimpan di computer.

B. Format Advanced Audio Coding (AAC)

Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac

AAC merupakan format audio menggunakan lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena ada data yang hilang).

Cara kerja AAC :

* Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang
* Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan
* Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kompleksitas sinyal
* Adanya penambahan Internal Error Connection
* Kemudian sinyal disimpan atau dipancarkan

Saat ini, AAC merupakan standar format untuk telepon selular seperti Apple’s iPhone, Sony Ericsson, N-series, dan model S40 dari Nokia, serta telepon sel berbasis Android. Juga perangkat portable seperti iPod, iTunes, Sony Playstation Portable, generasi terbaru dari Walkman Sony, semua jenis telepon Nintendo’s Wii, Nintendo DSi, mendukung format AAC. Kepopuleran format ini dikarenakan audio codec-nya yang menyempurnakan MP3, seperti pada jangkauan sample rate yang lebih banyak (8 Hz-96 kHz), memiliki 48 channerl, dan suara yang lebih bagus untuk bit yang lebih rendah (di bawah 16 Hz).

Portable player untuk format file AAC adalah Archos, Creative Zen Portable, Microsoft Zune, SanDisk Sansa, Sony Playstation Portable (PSP), Sony Walkman, Nintendo DSi, dan Cowon.

C. Format Waveform Audio (WAV)

Ekstensi : .wav atau .wv

WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.

D. Format Audio Interchange File Format (AIFF)

Ekstensi : .aiff, .aif, .aifc

File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse-modulation (PCM), namun juga ada varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.

E. Format MPEG Audio Layer 3 (MP3)

Ekstensi : .mp3

Pada awalnya, format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz Brandenburg, memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip yang dipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia – sehingga adapat digolongkan file audio dengan kompresi lossy.

Pada tahun 1991, file MP3 distandarisasi dan tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas dari MP3 semakin meningkat dengan semakin mudahnya akses Internet. Munculnya software untuk menjalankan file MP3 seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft, dan player console untuk Linux, mp123, juga membuat file MP3 semakin digemari.

Beberapa batasan dari file MP3 ini adalah :

* Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi).
* Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
* Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi coding.
* Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.
* Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.
* Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME, dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal ini.

F. Format MIDI


Ekstensi : .mid
Merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan alat-alat music elektronik berupa serangkaian spesifikasi agar berbagai instrument dapat berkomunikasi.
Dengan menggunakan format MIDI, perangkat elektronik seperti keyboard dan computer dapat melakukan sinkronisasi satu sama lain.
Interface MIDI terdiri dari 2 komponen yaitu :

* Perangkat keras, merupakan hardware yang terhubung dengan peralatan (keyboar/computer)
* Data format yang mengandung pengkodean informasi (spesifikasi instrument, awal/akhir nada, frekuensi dan volume suara).

G. Format Monkey’s Audio

Ekstensi : .ape, .apl

Merupakan format file audio dengan kompresi lossless sehingga tidak mengurangi kualitas suara. Umumnya, sebuah file audio dengan format Monkey’s Audio mempunyai ukuran lebih besar 3-5 kali dibandingkan dengan format MP3 (pada bitrate 192 Kb/s). Secara resmi, Monkey Audio hanya mendukung platform Windows, seperti yang ditulis di website resminya. Pada masa-masa mendatang, Monkey Audio akan mendukung untuk platform Linux dan Mac OS. Player yang dapat digunakan untuk menjalankan file format ini adalah Monkey’s Audio.

Minggu, 14 Februari 2010

Ditinjau dari ukuran ( SIZE )

• ECU (Exsterim Close Up)
Pengambilan gambar hanya pada bagian badan tertentu saja, contohnya hanya mata, dll

• MCU (Medium Close UP)
Pengambilan gambar mulai dari dagu hingga dahi kepala

• MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar mulai pada dibawah bahu hingga diatas kepala

• KS (Knee Shot)
Pengambilan gambar mulai pada dibawah lutut sampai dengan diatas kepala

• FS (Full Shot)
Pengambilan gambar dari bawah kaki hingga ke atas kepala

• LS (Long Shot)
Pengambilan gambar lebar, memfokuskan pada bacground

• ELS (Exstra Long Shot)
Pengambilam gambar pemandangan

Minggu, 31 Januari 2010

Hallo semua, banyak teman-teman yang menanyakan jenis-jenis clay, jadi kali ini saya coba menerangkan sedikit perihal macam-macam clay yang saya ketahui. Kalau ada kesalahan atau tambahan, mohon kasih tahu yah ^_^


Lilin Malam

Ini juga termasuk ‘keluarga’ clay, biasanya untuk mainan anak-anak, banyak dijual di toko-toko buku bermacam-macam warna dan mudah dibentuk. Bentuk akhirnya tetap lunak tidak akan mengeras dan dapat diolah kembali.


Plastisin Clay

Hampir sama dengan Lilin malam hanya saja tidak selunak lilin malam dan lebih mantap bentuknya (lebih keras dibandingkan lilin malam)


Paper clay

Terbuat dari bubur kertas, kebanyakan dijual dengan warna putih dan ada juga dengan campuran gips (seperti kapur). Hasil akhirnya keras dengan cara diangin-anginkan dan di cat diberi warna (dapat juga sewaktu diulenin langsung ditambah warna).

Paper clay dapat dibuat sendiri dengan cara merendam kertas (caranya bisa di lihat posting sebelumnya perihal daur ulang koran)



Clay Tepung

Ini dapat dibuat sendiri dan cukup mudah dikerjakan bersama anak-anak.

Bahan yang diperlukan:

- Tepung terigu : tepung tapioka : tepung beras dengan perbandingan 1:1:1

- Lem kayu misalnya lem fox (atau sejenisnya)

- Sedikit natruim benzoat/pengawet makanan atau Borax juga nggak apa-apa kok ^_^ (ini gak wajib, jika ingin hasil tahan lama tidak berjamur)

- Cat poster/akrilic/cat air

- Pilox bening/cat kuku bening


Cara membuat:

Campur tepung, masukan lem sedikit demi sedikit hingga serasa pas dan tidak lengket ditangan

Bagi beberapa bagian (sesuai warna-warna yang diinginkan) dan campurkan sedikit demi sedikit cat sampai warna yang diinginkan tercapai

Clay tepung siap di bentuk

Angin-anginkan hingga kering

Dapat disemprotkan Pilox transparant atau dioles cat kuku agar lebih tahan lama


Clay Roti

Ini juga dapat di buat sendiri dari sisa-sisa roti

Bahannya:
- 1 lembar roti tawar (angin-anginkan dulu agar teksturnya agak kering)

- Lem kayu misalnya lem fox (atau sejenisnya)

- 1 sdt minyak sayur

- Sedikit natruim benzoat/pengawet makanan atau Borax (tidak wajib)

- Cat poster/acrilic/cat air

- Pilox tranparant/cat kuku bening


Cara membuat:
- Sobek-sobek kecil roti tawar
- Tambahkan lem dan uleni sampai agak kalis.
- Tambahkan minyak sayur dan pengawet, uleni sampai kalis

- Selanjutnya sama dengan membuat clay dari tepung

(diambil dari resepnya mbak Yoana di millis Manik2 Cantik)


Jumping Clay

Clay ini jika diangin-angin kan akan kering dan tidak dapat diolah lagi, hanya saja jadinya ringan seperti gabus. Dijual dengan berbagai macam warna didalam kantung alumunium foil (biasanya) cocok untuk dibuat menjadi boneka-boneka hewan atau manusia kecil


Air Dry Clay/clay jepang/clay korea

Hampir sama dengan jumping clay, hanya saja bentuk akhirnya lebih padat. Dijual dengan berbagai macam warna dan dibungkus dengan plastik kedap udara (biasanya). Cocok untuk membuat miniature buah-buahan, sayuran, makanan atau lainnya


Polymer Clay

Clay yang paling mahal, masih langka di Indonesia. Proses pengeringannya dengan cara di oven (bukan pakai oven kompor loh). Hasil akhirnya… Wah kaya bunglon tergantung jenis clay nya (bisa lihat di posting sebelumnya perihal polymer clay) mau seperti kayu, batu alam, metal atau plastik.


Clay Asli (Tanah Liat/Keramik)

Pasti semua tahu yang ini, clay asli dari alam untuk membuat tembikar. Cara pengeringannya setelah diangin-angin dibakar kedalam tungku.

Berdasarkan jenis nya

- Gerabah

- Keramik batu

- Porselin

- Keramik Baru

standart kompetensi menerapkan teknik penggambilan gambar produksi :

kompetensi dasar :
1.menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
2.mengoperasikan kamera video
3.mengisi dan merawat daya battery selama pengambilan gmbar
4.mengoperasikan kamera
5.menata kabel-kabel kamera
6.mengoperasikan clapperboad

Senin, 18 Januari 2010

Kamera JVC GR D870

Bagaimanakah cara mengoperasikan JVC D-870
Jelaskan :
1. Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
2. Bagimana langkah membersihkan head kamera?
3. Berapa Zoom yang ada pada kamera JVC D-870?
4. Ada berapa konektor yang bisa terhubung dengan kamera JVC D-870? Sebutkan!
5. Bagaimana langkah memasukan kaset miniDV yang benar?


Jawab :

1. Menu yang terdapat dalam kamera JVC GR D870 :

1/6-inch 800k pixel CCD
35x Optical Zoom/800x Digital Zoom
2.7 Inch Wide Clear LCD Monitor
DV In/Out
Memory Card Slot for SD/MMC
Remote Control Provided
Konica Minolta Lens
Digital Still Function
Dual Recording Capability
Auto LCD Backlight Control
New On-Screen Display
3 Dimension Noise Reduction (3D NR)
Stick Control
Auto illumi.light
Data Battery
Power-Linked Operation
Data button/Auto Button

  1. Cara untuk membersihkan head kamera :

1. Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record. Jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detika karena akan memperpendek usia head drum anda.

2. Cleaning tape yang anda miliki tampaknya tidak memerlukan cairan (semprot). Untuk DV camcorder, cara membersihkan head drum dengan disemprot mohon dihindari karena dapat merusak head drum.

  1. 35x optical zoom dan 800x digital zoom

  2. 1 x IEEE 1394 (FireWire/i.LINK)

    1 x Composite video/audio output

    1 x USB

  3. Cara memasukan kaset mini dv yang benar yaitu :

a. Nyalakan kamera

b. Cari kemudian buka tempat dimana kaset harus diletakkan (ada di sebelah kanan )

c. Tunggu hingga bagian dalam kamera tersebut terangkat dan membuka sendiri.

d. Masukkan kaset mini DV (bagian yang berwarna merah berada di bawah dan bagian yang berlubang berada di dalam).

e. Tekan bagian dalam kaset tempat diletakan, tunggu hingga bagian itu turun sendiri kemudian baru tutup bagian luar tempat kaset.


Kamis, 01 Oktober 2009

Spesifikasi Kamera Canon EOS 350D

Canon EOS 350D, adalah kamera dengan 8 Megapixel. Dikenal juga dengan nama Canon Rebel Digital XT (di America) atau Canon EOS Kiss n Digital (di Jepang). Kamera DSLR yang didesign untuk menggantikan pendahulunya dengan fitur yang lebih lengkap dan ukuran resolusi gambar juga lebih besar.









Bentuk dan design hampir sama dengan rata-rata kamera DSLR lainnya, dan dilengkapi dengan internal flash yang bisa pop-up. Bodynya terbuat dari hard plastic. Ukuran kamera ini lebih kecil dari pendahulunya dan tentunya akan lebih ringan.


Spesifikasi :
- 8 megapixel CMOS
- Maksimum Resolusi 3456 x 2304
- LCD 1.8" (115,000 pixels)
- Digic II Processor
- Shutter 1/4000 detik sampai 30 detik +bulb
- Timer 10 detik
- Media Compact Flash (type I dan type II)
- Auto Focus dan Manual Focus
- Evaluative 35-zone, Partial 9% at center, Center-weighted average
- 7 point TTL
- Playback image zoom 10x
- Remote Control : E3 connector, InfraRed
- Hotshoe
- Build in Flash (Pop-up)
- Plug-and-play USB interface
- Video Out (NTSC or PAL)
- Lithium-Ion NB-2LH rechargeable battery
- Supports Exif 2.2
- USB 2.0
- Low-light focus assist illuminator by flash
- Ukuran : 5.0 x 3.7 x 2.5 in.
- Berat : 540 g (dgn battery)

Official website : Canon EOS 350D

Sensor CMOS yang digunakan pada Canon 350D dapat menghasilkan gambar dgn resolusi 8 Megapixels. Selain kemampuan resolusi dgn hasil gambar yang dapat mengurangi noise pada ISO yang tinggi, kamera ini juga dilengkapi dgn DIGIC II Processor yang meningkatkan kecepatan dalam berbagai hal dibanding menggunakan processor dibawahnya. Feature lain EOS 350D adalah dilengkapi juga dengan system flash E-TTL II. Waktu yang diperlukan untuk startup adalah 0.2 detik, shutter lag sekitar 120-100 mseconds.

Kamera EOS 350D dilengkapi dengan EF-S mount, dan pada saat pembelian biasanya sudah termasuk lensa kit EF-S 18-55mm yang dapat memberikan hasil yang cukup bagus untuk keperluan kita, memberikan wide yang cukup lebar. Apabila kita kurang puas dengan performa lensa kit bawaan kamera ini, maka pertimbangkan untuk membeli lensa jenis lain dengan berbagai macam pilihan dan hasil.

Untuk autofocus pada EOS 350D, menggunakan 7 titik autofocus sehingga kamera ini dapat menganalisa object yang akan difoto diberbagai tempat walaupun tidak tepat berada ditenggah. Kamera ini juga menyediakan fasilitas-fasilitas lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan disesuaikan dengan keadaan, perkembangan DIGIC II Processor juga membuat autofocus dapat bekerja lebih cepat.

Untuk media menyimpanan yang support CompactFlash Type II dengan kemampuan FAT-16 dan FAT-32 membuat kita tidak was-was untuk mengambil dan menyimpan banyak gambar sebelum ditransfer ke komputer. Dengan kemampuan CF II yang sudah diatas 2GB dengan tenang kita bisa mengabil lebih dari ratusan gambar dalam mode JPG. Untuk uncompress, Canon 350D support menyimpan dalam format RAW yang membuat gambar semakin mudah dalam editing/manipulasi dengan software komputer, namun konsekuensinya karena tidak dicompress maka ukuran gambar menjadi besar dan waktu penyimpanan menjadi lebih lama dibanding format JPG. Kamera ini sudah support USB 2, sehingga transfer data ke komputer dari kamera bisa lebih cepat.

Rabu, 30 September 2009

Kamera Sony DSC-N1 dan Spesifikasinya

Sony DSC-N1
Kamera dengan 8.1 Megapixel


Spesifikasi :
- Effective Pixels (Mega Pixels) 8.1
- Lens Optical Zoom3x
- Precision Digital Zoom 6x
- Smart Zoom up to 15x (with VGA)
- F 2.8 - 5.4 Focal Length (f= mm) 7.9 - 23.7
- Focal Length (f=35mm conversion) 38 - 114
- Macro (cm) 6
- Even Brightness Picture
- Carl Zeiss Vario-Tessar Lens
- CCD Type Super HAD CCD
- Size (Inches) 1/1.8
- Scan System Interlace
- Real Imaging Processor
- A/D Conversion (DXP) (Bit) 14.0
- Super Resolution Converter
- Clear Colour NR
- Clear Luminance NR
- Aperture Auto Mode YES
- Shutter Speed Auto Mode (sec) 1/8 - 1/2000
- NR Slow Shutter
- Hand Shake Alert
- Exposure Control +/-2.0 EV, 1/3 EV step
- White Balance Auto, Daylight, Cloudy, Fluorescent, Incandescent, Flash
- Light Metering (Multi Pattern, Centre weighted, Spot)
- ISO Sensitivity Setting Yes (Auto, 64, 100, 200, 400, 800)
- Scene Selection Twilight, Twilight Portrait, Soft Snap, Landscape, Snow, Beach, Fireworks, Candle
- AF Illuminator
- Flash Mode Auto, Forced Flash, Slow Synchro, No Flash
- Distance limitations using Flash (m)
- Wide: 0.2-5.0, Tele: 0.36-2.6
- Pre-flash
- Flash White Balance
- Auto Daylight Synchronized Flash
- Viewfinder
- LCD Screen Size (inches) 3.0
- LCD Total Dots Number 230400.0
- LCD Monitor Type TFT Hybrid
- Auto Bright Monitoring
- LCD Field of View (%) 100.0
- Recording Media Memory Stick Duo / Memory Stick Duo Pro
- Recording Format JPEG, MPEG1
- Memory Stick Pro Interface Parallel
- DCF (Design rule for Camera File System)
- DPOF (Digital Print Order Format)
- Burst Mode (shots) 4.0
- Burst Interval (approximately sec) 1.1
- Max Still Image size ( 8.0 Mega, 3264 x 2448 )
- Max Moving Image Size (MPEG VX Fine, 640x480, 30fps)
- Multi Burst
- Playback/ Edit
- Slideshow Playback
- Trimming
- Resize
- Playback Zoom 5x
- Print Mark
- Battery System Lithium Ion NP-BG1
- Supplied Battery NP-BG1
- Stamina (battery life) with the supplied battery(s) in normal shooting condition
- 150 Min and 300 Shots (Measured by CIPA Standard)

Fisik:
Kesan pertama: Kecil , simple dan tidak banya tombol yang ada di tubuhnya (Manis dan mulus) dengan LCD yang cukup besar dan touch screen. Hanya ada tombol "power"(Menyalakan dan mematikan) dan "shoot"(untuk memfoto) diatasnya, di belakang terlihat tombol "zoom" (tentu untuk zoom), "touch menu"(mengaktifkan menu tambahan dilayar) dan "display"(Mengaktifkan beberapa keterangan display dilayar, histogram dll, cukup membantu saat hendak mengambil foto).

Menu:
Menu yang ada mudah dimengerti dan diikuti, dari memilih mode pengambilan gambar yang telah tersedia. Jangan mengharapkan banyak manual setting yang disediakan disini.

Tekan "touch menu" akan keluar fungsi:
a. Shooting mode (Auto, program, manual, twilight, twilight portrait, candle, soft snap, landscape, beach, snow, fireworks)
b. Exposure compensation (-2EV to +2EV in 1/3EV increments)
c. Focus mode (Multi, center, spot AF, infinity, 7, 3, 1, 0.5 meters)
d. Menu
e. Flash setting (Auto, flash on, slow sync, flash off)
f. Self-timer (on/off)
g. Macro (on/off)
h. Image size

Tekan lagi tombol menu, akan ada pilihan:
a. Metering mode (Multi, center, spot)
b. White balance (Auto, daylight, cloudy, fluorescent, incandescent, flash) - tidak ada pilihan manual
c. ISO (Auto, 64, 100, 200, 400, 800)
d. Photo Quality (Fine, standard)
e. Rec Mode Normal - Burst - Multi burst - Multi-burst interval (1/30, 1/15, 1/7.5 sec)
f. Flash Level (Low, normal, high)
g. Photo Effects (Off, black & white, sepia)
h. Saturation (Low, normal, high)
i. Contrast (Low, normal, high)
j. Sharpness (Low, normal, high)
k. Setup

Tekan lagi setup, akan ada pilihan:
a. Camera 1
AF mode (Single, monitor)
Digital zoom (Off, precision, smart)
Date/Time (Off, date, day & time)
Redeye reduction (on/off)

b. Camera 2
AF illuminator (on/off)
Auto Review (on/off)

c. Internal Memory Tool
Format

d. Memory Stick Tool
Format
Change/create rec folder
Copy (Internal memory, album)

e. Album
Write in album (on/off)
Format album
Check album

f. Setup 1
Download music
Format music

g. Setup 2
LCD backlight (Bright, normal)
Beep (Shutter only, on, off)
Language
Initialize - MERESET SEMUA SETTINGAN

h. Setup 3
File number (Series, reset)
USB connect (Auto, Mass Storage, PTP, PictBridge)
Video out (NTSC, PAL)
Clock set

Pengoperasian:
Star up yang dibutuhkan sukup cepat (Kurang dari 2 detik), autofokus bekerja cepat. Setelah mengambil gambar, waktu yang dibutuhkan untuk kembali siap memfoto cepat.

Jangan terkejut dengan tampilan LCDnya, gambar di LCD akan terlihat sangat buruk, hasil foto akan terlihat sangat penuh dengan "Noise" tetapi sebenarnya tidak. Dan lebih lagi tidak adanya viewfinder akan membuat kita kerepotan saat akan mengambil foto dimalam hari tanpa lampu (Hanya terlihat layar hitam) meskipun hasilnya akan baik. Secara umum kualitas cetak dan yang terlihat di kompuer akan jauh lebih baik dari pada di LCD, lebih baik gunakan screen guard agar LCD mudah dibersihkan, karena kebanyakan menu dicapai dengan layar sentuh.

Kualitas gambar yang dihasilkan "sangat memuaskan" dibandingkan dengan kamera digital lama saya dan kamera digital teman saya yang lain. Gambar tajam dan warna yang dihasilkan baik. Tiap seting ISO yang makin tinggi akan menghasilkan gambar yang makin penuh "noise" (Noise dapat ditoleransi sampai dengan ISO 200). Seperti pada umumnya kemera ini akan sedikit kesulitan saat dikondisi gelap, meski hasilnya lebih baik daripada kamera lain.
Kita bisa meningkatkan kualitas hasil foto dengan pengaturan manual, meski tidak "cukup manual" (lihat di opsi menu diatas). Baterai yang disediakan cukup untuk 250-300 kali jepret, bisa untuk menghabiskan 1Gb memory dengan kualitas fine.Tetapi fungsi anti redeye yang disediakan tidak membantu, tetap akan tertangkap redeye.

Yang menarik adalah saat kita akan melihat hasil jepretan kita, ada fungsi auto slide show dengan lagu (Sangat menarik), dan ada fasilitas yang cukup untuk mengedit gambar.

Secara umum menurut saya ini adalah Kamera digital terbaik di kelas "compact digital camera" sangat cocok untuk anda yang membutuhkan kamera kecil tanpa mengorbankan hasil foto. Buat anda yang suka bermain lebih dalam di fungsi manual akan kecewa dengan kamera ini (tidak banyak seting manual yang dapat dilakukan).

Kesimpulan:

Positif:
Hasil foto yang memuaskan
Kecil, ringan dan mudah dibawa
LCD besar dan touchscreen (Sekaligus kelemahan)
Foto slide show yang menarik
Fungsi tambahan untuk "paint"

Negatif:
Redeye fungsi sia-sia
LCD mudah kotor oleh jejak-jejak jari kita (Disarankan memakai screen guard)
LCD gelap total saat hendak memfoto malam hari
Memory card hanya dapat menggunakan MemoryStick (Mahal neh..)
Hanya menyediakan sedikit setingan manual